MAKALAH
SOSIOLOGI
Disusun
oleh :
Ø Annisa
Ø Muhammad
arief d.r
Ø Yeti
rohayati
Kelas
: XI IPS 2
SMA
NEGERI 1 CIAWIGEBANG
Jl.
Siliwangi Ciawigebang No.106 Telp.(0232)878326 kng-45591
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karuni-Nya kami dapat menjelaskan
Makalah yang berjudul “KONFLIK SAMPIT”
. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu memenuhi tugas yang diberikan
oleh guru mata pelajaran sosiologi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi kami,
tetapi juga bagi
pembaca. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah
membimbing dan pihak-pihak yang telah membatu dalam pembuatan makalah ini.
Ciawigebang,
11 November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. 1
Daftar Isi........................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 3
1. Latar Belakang.............................................................................................................. 3
2. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 3
3. Tujuan............................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 4
Akibat Dari Terjadinya Konflik Sampit............................................................................ 4
Dampak Dari Konflik Sampit............................................................................................ 5
Bentuk............................................................................................................................... 6
Pihak Yang Terlibat........................................................................................................... 6
Cara Penyelesaian.............................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 8
1.Kesimpulan..................................................................................................................... 8
2.Saran............................................................................................................................... 8
TANYA JAWAB.............................................................................................................. 9
BAB 1
PENDAHULUAN
I.
Latar belakang
Konflik Sampit adalah pecahnya
kerusuhan antar etnis
di Indonesia,berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu.Konflik ini dimulai
di kota Sampit,Kalimantan Tengah dan meluas keseluruh provinsi,termasuk ibukota Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga
migran Madura dari pulau Madura.Konflik tersebut
pecah pada18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak.Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari
500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura
kehilangan tempat tinggal.Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal
kepalanya oleh suku Dayak.
Profesor Usop dari Asosiasi
Masyarakat Dayak mengklaim bahwa pembantaian oleh suku Dayak dilakukan demi
mempertahankan diri setelah beberapa anggota mereka diserang.
II.
Rumusan masalah
1)
Bagaimana Dampak
dari konflik Sampit?
2)
Apa Akibat dari
konflik Sampit?
3) Bagaimana dampak yang terjadi
setelah konflik Sampit tahun 2001 ?
4) Bagaimana
Bentuk konflik Sampit?
5) Siapa saja pihak yang terlibat dalam konflik sampit
tahun 2001?
6) Bagaimana cara penyelesaian konflik Sampit tahun 2001?
III.
Tujuan
Menjelaskan
bagaimana situasi dan kondisi masyarakat sampit sebelum timbulnya konflik pada
tahun 2001 dan dampak setelah terjadinya konflik sampit.
BAB II
PEMBAHASAN
1)
AKIBAT DARI
TERJADINYA KONFLIK SAMPIT
a. Sengketa tanah milik orang
dayak yang dilakukan oleh warga Madura.
Penduduk Madura
pertama tiba dikalimantan tahun 1930 mengikuti program transmigrasi yang
dicanangkan oleh pemerintah colonial Belanda.Banyak warga Madura yang baru
datang ke Kalimantan Tengah meminjam tanah kepada warga Dayak. Setelah beberapa
tahun tanah itu pun diminta karena suatu keperluan tetapi warga Madura tetap
tidak memberikan tanah tersebut malahan warga Madura mengeluarkan Celurit.
b. Rasa etnosentrisme yang kuat.
Yang mana warga
Madura mempunyai adat yang membawa Parang/Celurit kemana pun pergi,membuat
orang Dayak melihat sang tamunya selalu siap berkelahi.Sebab bagi orang Dayak
membawa Senjata tajam hanya dilakukan ketika mereka hendak berperang/memburu.
c. Keserakahan orang Madura.
Dimana orang
Madura menguasai perekonomian,perkebunan,perkayuan dan perindustrian dan sering
terjadi kasus pelanggaran tanah larangan masyarakat dayak selalu terdesak dan
mengalah karena kasus dilarangnnya menambang intan diatas tanah adat hingga
kampung mereka yang harus berkali-kali pindah tempat karena harus mengalah dari
penebang kayu yang mendesak mereka kedalam hutan.
d. Pembunuhan awal dilakukan oleh warga Madura.
Pembunuhan tersebut
terjadi pada tahun 1982 dikota sampit,seorang warga dayak dibunuh oleh warga
Madura.
2)
Dampak Dari
Konflik Sampit
a. Hilangnya harta benda
Konflik ini
mengakibatkan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal.
b.
Banyak korban
jiwa berjatuhan
Konflik Sampit
ini mengakibatkan lebih dari 500 kematian dan banyak korban jiwa yang
luka-luka.
c.
Retaknya hubungan
antar suku.
Konflik ini
mengakibatkan putusnya hubungan tali silaturahmi.
d.
Menghambat kerjasama.
3)
Bentuk Konflik Sampit
Konflik
dengan kelompok antar kelompok
Konflik ini terjadi diakibatkan oleh kelompok suku
Dayak dan kelompok suku Madura dan kedua kelompok saling berusaha menyingkirkan
pihak lawan dengan jalan menghancurkan dan membuat tidak berdaya.
4) Pihak yang terlibat dalam konflik ini.
a. Aparat keamanan.
b. Suku dayak asli.
c. Warga migran Madura.
d. Pemerintah.
5)
Cara
penyelesaian
a. Menerjunkan
satuan pengamanan dari POLRI dan TNI
ke lokasi kerusuhan.
Misalnya:
1.
Dengan memberikan
seruan kepada semua pihak pertikaian.
2.
Mengadakan
evakuasi para korban dan warga Madura kewilayah tetangga.
3.
Melaksanakan
patroli dan menempatkan pasukan pada tempat yang rawan pertikaian.
b. Melakukan
tindakan persuasif dan preventif terhadap kelompok yang bertikai untuk
mengantisipasi berkembangnya kerusuhan yang meluas.
Seperti mengeluarkan himbauan yang disampaikan media
massa dan elektronik serta mobil keliling secara kontinyu.
c. Meyakinkan Gubernur,para Bupati dan Camat di
Kalimantan Tengah agar tidak mengambil jalan pintas memulangkan suku Madura
kepulau Madura.
Karena warga Madura tinggal didaerah Kalimantan Tengah
sudah sejak tahun 1930 apabila Pemerintah memulangkan suku Madura ke pulau
Madura akan mengakibatkan kecemburuan social.
Konflik
sampit ini selesai karena adanya kerendahan hati dari tokoh-tokoh Madura untuk
memulai perdamaian dan terjadilah perjanjian perdamaian antara kedua suku
apabila disalah satu pihak ada yang melanggar akan dikenakan sanksi hukum.
Untuk
mengenang peristiwa tersebut sebagai bentuk perdamaian dibuatlah Tugu
Perdamaian sebagai tanda perdamaian antara kedua suku. Tugu tersebut ditempatkan di bundaran Jl. Jend
Sudirman Sampit-Pangkalan bun km 3.

BAB III
PENUTUP
1)
Kesimpulan
Dari tragedi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
perang sampit adalah tragedi kemanusiaan yang terjadi antara suku Dayak dan
suku pendatang Madura yang pindah dengan tujuan melaksanakan sistem
Transmigrasi yang di lakukan oleh Pemerintahan Belanda dalam proses pemerataan
penduduk.
Suku Madura pindah ke Kalimantan Tengah dan meminjam
tanah kepada suku Dayak sebagai tempat untuk tinggal.
Oleh karena itu, konflik ini jangan terulang kembali.
Karena jika kembali terjadi akan merusak nilai-nilai kerukunan di Indonesia.
2)
Saran
Sistem kekerabatan, rasa saling menghormati,
menyayangi dan sikap toleransi harus lebih di tingkatkan lagi sesama warga di
Indonesia, walaupun berbeda ras, suku dan agama demi mewujudkan Negara
Indonesia yang aman, damai dan sesuai dengan semboyan Bangsa Indonesia yang
dikenal dengan “Bhineka Tunggal Ika.”
Pertanyaan
dari peserta diskusi
Aldi(Kelompok
4)
Apakah
konflik tersebut masih berlangsung?
JAWABAN:”Tidak,konflik ini sudah selesai karena pihak dari
suku Madura menyerah”.
Sanggahan
Aldita(Kelompok
6)
Kenapa
Madura menyerah?
JAWABAN
:
Karena
sudah banyak korban dan harta benda milik suku Madura hancur.
Lilis(Kelompok
9)
Cara
menyerah?
JAWABAN
:
adanya
toleransi dari tokoh-tokoh suku Madura.
Apriyanto(kelompok
8)
Alasan
memilih konflik ini?
JAWABAN
:
Karena
konflik ini sangat menarik untuk di bahas karena adanya pemenggalan kepala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar